Membumikan Literasi di Bumi Sakti

http://www.bukukerja.com Oleh: Wahyu Hidayat ( Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Jambi dan kader Ikatan Mahasisw...

Trias Politica dan Media (Kekuatan Bernegara)

http://www.bukukerja.com

Oleh: Wahyu Hidayat
(Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Jambi dan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Provinsi Jambi)

Indonesia merupakan negara yang sistem politiknya Demokrasi, diaman kekusaan tertinggi berada ditangan rakyat. Kekeuasaan bernegara di Indonesia saat ini terbagi atas tiga bentuk kekuasaan, yaitnya legislatif, ekesekutif dan yudikatif atau sering dikenal dikenal dengan istilah teori kekuasaan trias politica. Teori ini dikemukakan oleh Montesqueiu dimana ia membagi tugas kekuasaan dalam bernegara, pertama legislatif (kekuasaan membuat UU), kedua ekesekutif (kekasaan menjalankan UU), serta yudikatif (kekuasaan mengawasi dan mengadili). Teori inilah yang saat ini asih diterapakn di Indoensia.
Seiring berjalannya waktu, terutama sejak reformasi terjadi di Indonesia pada tahun 1998 diaman saat salah satu tuntutan refomasi ialah kebebasan berpendapat dalam bentuk pers. Kebebabsan bermedia adalah esensi dari pers itu sendiri, karena media itu sendiri merupakan pilar-pilar dari demokrasi. Akan pincng sebuah negara demokrasi ketika media di kebiri. Namun himgga saat ini eksistensi media di negeri ini terbilang adem ayem atau baik-baik saja.
Dinamisnya dalam kehidupan bernegara selama ini ditidak terlepa dari kekuatan media, diaman media saat ini ibaratan sebuah senjata kekuasaan baru di era modern. Bgaimana tidak, kekuatan media saat ini tidak bisa kita pungkiri sangat mempengaruhi dinamika kehidupan bernegara. Media bisa menjadi senjata bagi penguasa maupun sebaliknya media juga bisa menjadi musuh besar penguasa. Hal ini diarenakan suntikan media bisa menjangkau semua elemen masyarakat.
Akhir-akhir ini mungkin masyarakat kita  mengikuti dan disajikan dengan sebuah fenomena baru di Indonesia. Fenomena Hoax atau barita bohong yang disampaikan oleh media-media yang kita tidak tahu keabsahannya. Berita hoax yang beredar selama ini ternyata mampu mengganggu kestabilan bernegara. Hal ini dikarenakan berita-berita yang disampaikan mampu menghipnotis masyarakat dan membuat masyarakat percaya akan berita yang disampaikan. Tentunya hal ini membuat berfikir keras untuk menghentikan fenomena ini.
Kelompok Saracen (sebuah organisasi) yang berhasil diungkap dan ditangkap oleh pemerintah merupakan salah satu bentuk dari bagaimana kejahatan media yang amat sangat berbahaya bagi negara, namun terlepas dari itu semua, kontribusi media bagi negara sangat urgent. Bagaiaman tidak, ketika negara ingin menyampaikan program-program yang mereka kerjakan tentunya disampaikan melalui media. Apalagi saat ini kita berada pada zaman kemajuan teknologi, sebuah inovasi yang besar-besaran terjadi diamana mengakses informasi sangatlah mudah.
kekuatan media sebagai kekuatan baru dalam kehidupan bernegara sangatlah berpenagaruh, media mampu memepengaruhi negara dengan suntikan-suntikan yang ia samapaikan. Negera yang mlek akan hal ini tentu akan mampu secara mudah menyampaiakn informasi kepada masyarakatnya. Hal ini senada dengan  yang diungkpakan oleh Mc Quall bahwa “the mass media are lagerly responsible for aht we call eitehr mass culture or popular culture, and they have ‘colonized’ other cultural forms in the process” artinya media massa bertanggng jawab atau mempunyai peran besar terhadap apa yang disebut kebudayaan massa atau budaya populer, dan dalam prosesnya media massa telah ‘menjajah’ bentuk budaya lain. Dengan memberikan informasi-informasi yang baik tentu akan langsunng berpengaruh baik bagi masyarakat, maupun sebalknya jika yang disampaikan sebuah informasi yang bisa mempengaruhi dan menganacam keutuhan  masyarakat maka akan berdamapak buruk dalam kehidupan bernegara. Dengan demikian, kita seringkali melihat negara memilki media tersendiri. Di Indonesia sendiri kita mempunya beberapa media, TVRI dan RRI adalah salah satu contohnya.
Dianamika diatas menunjukkan bagaiama eksistesi media dalam kehidupan bernegara sangat penting, memang pengaruh media bisa berdampak positif maupun negatif, akan tetapi media saat ini sebuah kekuatan baru dari kehdupan bernegara. Karenanya kita mampu menegetahui dan menjalankan ptogam-program dari negara dan propagandanyalah pula kita dipengaruhi oleh suntikan-suntikan informasi yang mengancam keutuhan negara kita sendiri.
Kemudian media juga mampu memepermudah komunikasi anatara masyarakat dengan pemimpin geruatama dalm hal berinteraksi langsung, tidak perlu memerlukan waktu yang alam untuk bertemu, tetapi dengan bantuan media masyarakat bisa langsung berkomunikasi dengan pemimpinya. Gamabaran seperti inilah yang menjadikan media sebagai kekuatan negara baru era kotemporer.
Berdampak baik atau buruknya media sebagai kekuatan baru dalam bernegara, ini semua tergantung dari bagaiamana kita merawat media itu sendiri, merawat dalam artian kita mengawasi informasi-informasi yang disampaikan apakah yang disampaikan baik atau buruk bagi kita. Ini semua tentunya sangat bergantung pada bagaiamana peran masyarakat agar tidak mudah percaya informasi yang disampaikan atau dengan kata lain kita sebagai masyarakat dituntut bersikap skeptis dengan tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang belum tahu keabsahannya.

0 komentar: