Penulis adalah mahasiswa biasa, yang tak luput dari dosa
dan salah.
Siapa yang
tidak kenal dengan Sultan Muhammad al fatih Murid kebangaan dari ulama besar syeikh Al-kurani dan syeikh syamsuddin, mereka mampu
memasukkan nilai-nilai Al-quran dan sunnah kedalam qalbu sultan, bukan hanya
itu ia sejak masih kecil sudah diajarkan mengenai perjuangan yang dilalui oleh
baginda Rasullah saw hingga jihad menjadi sebuah bentuk kecintaan dengan islam.
Sultan juga
dijuluki ahli perang dan ahli stategi dan taktik yang mampu mengalahkan lawan,
yang pada masa itu tidak ada satupun mampu berfikir seperti beliau. Sultan
Muhammad al-fatih pada saat masih kecil
sudah mampu menghafal Al-quran, ketika umurrya masih 12 tahun sudah mampu
menguasai 8 bahasa, pada umur 21 Tahun dibawah pimpinan beliau, ia besamaan
dengan patriot Tentaranya mampu menghancur leburkan pasukan kontantinopel,
hingga berakhirnya masa Empayar byzantine.
Terbukti ucapan Rosullah saw, baginda mengatakan pada suatu saat kontatinopel
akan mampu ditundukkan, pemimpinnya
adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukannya pun sebaik-baik pasukan. jauh
sebelum lahir Muhammad al-fatih Rosul
sudah menyampaikan berita kemenangan itu, dan terbukti konstantunopel
ditaklukakan, medan yang sulit di
tempuh, menghadapi pasukan yang
berlapi-lapis dan terlatih, hingga kekuatan
perang yang begitu dahsat
yang kapan saja mampu membuat
musuh berbalik haluan. Tapi atas izin ALLAH Taa’ala lah kemenangan sultan dapat
diraih.
Rosullah saw bersabda
:
Kota
konstantitunopel akan jatuh ditangan islam, pemimpin yang menaklukkannya adalah
sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang dibawah pimpinannya adalah sebaik-baik
pasukan ( H.R Ahmad )
Ternyata
kemenangan sutan al-fatih tidak hanya didukung dengan kekuatan dan sarana perang,
beliau dan anggotanya diceritakan tidak pernah meninggalkan sholat,
tahajut, dan ibadah lainnya, baik itu ibadah wajib maupun ibadah sunnah lainnya,
beliau meyakini bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik tempat pelindung. Bayangkan
saja umur yang begitu muda 21 tahun sultan dapat menaklukkan konstantunopel,
mampu membuat kocar-kacir pasukan lawan
dengan stategi dahsat yang dimainkan.
Masa Muda
Masa
keemasan begitu julukan yang diberikan kepada pemuda, laksana petualang yang
handal, kekuatan energinya mampu membelah pergunungan, masa yang berapi-api.
Imam Ali mengatakan hati pemuda seperti ladang yang kosong dan siap ditanami apa saja,
semakin cepat ditanami semakin cepat pula ia berbuah. Tentu ketika ladang tidak
ditanami sesuatu yang tidak bermamfaat rumput
akan tumbuh kemudian ladang akan
menjadi semak belukar, kalau sudah
menjadi semak belukar tentu banyak sekali hewani yang bersarang didalamnya,
ular, harimau dan mahluk berbahaya sejenisnya, Begitu pula dengan hati manusia
ketika mereka tidak menumbuhkan keimanan
didalam hati tersebut maka penyakit hati akan tumbuh subur didalam hati-Nya
sehingga akan membahayakan dirinya dan orang lain.
Sejarah juga
membuktikan bahwa perubahan terletak pada tangan pemuda, ketika merosotnya
ekonomi jerman diubah oleh pemuda bernama Hiltller dengan faham fanantisme
rasnya, hasan al-banna, hasan hanafi Hingga Pada masa Tabi’it Tabi’in,
Indonesia sendiripun merdeka ketika kaum
muda Memerontak terhadap kaum tua untuk menyuarakan kemerdekaan.
Dulu pada
tahun 1928 para pemuda di seluruh nusantara berkumpul dan bersumpah dengan satu
symbol kesatuan yang sering kita kenal
dengan sebutan sumpah pemuda, pada tahun 1945 pemuda tampil dipermukaan yang
kemudian menculik bung karno untuk Menyuarakaan Kemerdekaan, Pada tahun 1998
lagi-lagi pemuda tampil yang kemudian meruntuhkan kezholiman yang dipimpin oleh
Suharto, pasca Orde baru dan reformasi tidak lepas dari perjuangan pemuda yang
membuktikan kekuatannya untuk memperjelas arah nyata Kebangsaan,
Tantangan Pemuda Indonesia
Kita
mengetahui bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki kekayaan yang
sungguh membuat iri Negara lain, bumi
kita Indonesia mungkin Allah Jalla jala ciptakan
dalam keadaan tersenyum, Tanah yang subur dan kekayaan alam yang berlimpah Ruah,
namun pergerakan Globalisasi yang
semakin bergerak cepat, menjadi sebuah tantangan untuk Pemuda masa depan
Indonesia, beranikah pemuda Indonesia untuk berperan aktif, diera globalisasi saat ini atau memilih
menjadi penonton ketimbang pemain.
Diera
globalisasi saat ini begitu banyak
mengundang Negara lain membuka lahan untuk memperoleh kekayaan dari Bumi
Indonesia, Hampir 71 tahun bangsa Indonesia merdeka namun cita-cita kemerdekaan
belum sepenuhnya terwujud, blokmigas Indonesia dikuasai
oleh bangsa asing, belum lagi emas, batu bara, minyak bumi dan lain sebangainya.
Bung karno sungguh sangat khawatir bahwa
bangsa yang kaya raya ini menjadi kuli dibangsa sendiri, kecemasan Bung karno
itu pun menjadi sebuah kenyataan pahit yang harus ditelan mentah-mentah oleh
rakyat Indonesia. sangat Ironis dan dilematis dimana jutaan pemuda-pemuda
Indonesia menjadi pengangguran dan kesulitan mencari pekerjaan, sedangkan isu
sekarang pemerintah mendatangkan lebih dari ribuan
tenaga kerja yang berasal dari RRC, kehidupan negara kita indonesia kini seolah-olah
di bayang- bayangi Kekuatan dan kekuasaan bangsa lain belum lagi penegakaan hukum
yang hanya tajam kebawah tapi tumpul keatas sehingga mengusik rasa keadilan
dinegara yang katanya berlandaskan Pancasila.
Dalam situasi krisis semacam ini, dari mana
kita harus memulai melakukan perubahan? Mau tidak mau, tindakan penyelamatan
harus segera dilakukan. Harus kita dorong tumbuhnya pemimpin-pemimpin visioner,
yang mampu memberikan semangat, memperjelas arah perjalanan bangsa secara
nyata. Kita butuh pemuda yang mampu membangkitkan roh hidup bersama, yaitu roh
semangat kebangsaan dalam konteks baru, dalam konteks tatanan masyarakat yang
kini tumbuh secara dinamis. Para pemimpin itu adalah pemimpin yang dapat
menemukan “sofwer social baru” yang kuat menopang dinamika perubahan social
yang kini tengah berlangsung.
Menjadi
tanggungan pemuda indonesia untuk mewujudkan dan mengisi Kemerdekaan yang telah lama hilang. Dan sangat mustahil
menwujudkan cita-cita kemerdekaan sementara
pemuda acuh tak acuh tak tau menau
dengan hal ini, jika kekayaan Indonesia dikuras habis oleh Negara asing maka suatu
saat regenerasi kita kelak akan hidup dalam kehimpitan ekonomi yang terbatas,
hidup dalam kemiskinan dikerenakan tidak ada lagi yang mampu dimamfaatkan
ditanah mereka sendiri, tiada lagi sumber kehidupan.
Raga yang
kuat tubuh yang
selalu fresh, pemuda yang tangguh
adalah pemuda yang tekun dalam menimba ilmu pengetahuan, jiwanya selalu
ditanamkan nilai-nilai keimanan yang kuat, pantang menyerah, selalu mengisi
aktivitas yang bermamfaat, serta mampu menjadi pengarah masa depan. perubahan
tidak akan pernah dibawa oleh generasi pemalas, mudah menyerah, serta akhlak
yang buruk.
Pesan
Buya Hamka untuk pemuda
Hari ini adalah sebuah sejarah untuk masa depan.
Tonggak-tonggak perjuangan dan perjalanan Bangsa kesatuan repuplik Indonesia
masa kini menjadi lembaran-lembaran kisah yang akan di kecap di masa depan.
Perjuangan masa kini sesungguhnya berada di pundak para pemuda. Merekalah yang
akan meneruskan tongkat estafet perjuangan dari generasi sebelumnya. Namun
pemuda, bukan tanpa isi. Para pemuda itu, tidak bisa tidak, haruslah mengusung
obor ilmu, guna menerangi kehidupan umat dan bangsa saat ini. Agar tidak
menjerumuskan. Agar menegakkan keadilan dengan ilmu. Pemuda dan Intelektualitas
inilah yang akan menentukan jejak langkah kemudian.
Dua kata yang menjadi pesan Ulama
kita Buya Hamka Pemuda dan intelegtual, yang menjadi penerang dan penentu
sebuah bangsa kedepan,
Sudah pasti bahwa
Umat amat mengharapkan tenaga dan buah
pikiran dari cerdik pandai dan intelektualnya, agar sudilah kiranya turun dari
atas ‘singasana majun alam, tempat
beliau bersemayam, mengorak sila, melangkahkan kaki dating ke dalam pondok
buruk kami, memimpin kami mengajar kami.
Menurut buya hamka Tugas
sebangai intelegtual itu,
Intelektual menurut Buya Hamka memang
menjadi penggerak, pendidik dan dapat memberikan efek berganda bagi umat.
Intelektual harus juga menjadi penghubung rakyat.
Mereka harus tegak menantang dan
membendung propaganda paham materialisme dan segala isme-isme (paham) baru yang
diimpor dari barat untuk menyebarkan rasa keragu-ragun atau melemahkan iman
dalam Islam.
Lanjut ucapan buya Hamka.
Yang kerap
kali dapat diperbudak oleh orang lain ialah pemuda-pemuda yang sok tahu. Pemuda yang ditimpa penyakit
rendah diri, mentang-mentang sudah dibawa bergaul, dalam masyarakat yang agak
“barat” sifatnya, dia belum merasa progressif
kalau belum turut bersorak mengatakan
bahwa harus pandai menyesuaikan kalau mau maju.
Suatu kemajuan, pembangunan,
ketinggian dan martabat yang mulia diantara bangsa-bangsa dalam sebuah
Negara tidaklah dapat dicapai kalau
tidak berdasar kepada akidah dan akhlak Islam, pemuda harus mampu menjadi
penderang dalam sebuah kegelapan kebisuan dan kebuntuan, sumber pengarah di
persimpangan jalan dan visioner ditengah-tengah masyarakat. Pemuda harus
membawa kemaslatan bagi umat, bukan penebar virus yang membawa penyakit bagi
umat, perubahan yang sejalan dengan kemajuan sesungguhnya terletak kepada
tangan pemuda, tentu pemuda yang
berpendidikan dan berintelegtual, selain memiliki energy yang lebih
mereka juga memiliki bekal ilmu pengetahuan, itulah yang dikatakan manusia
paripurna, matang dari sebuah proses.
Lihatlah Muhammad Natsir, yang menjadi
pemimpin Masyumi dan sempat menjadi Perdana Menteri Indonesia, atau Kasman
Singodimejo yang menjadi Jaksa Agung RI. Mereka semua akhirnya memperjuangkan
Islam di Indonesia. Mereka adalah pemuda yang tangguh yang mampu menggerakkan
umat pada saat itu kurang lebih 14 juta
pengikut muslim yang ada di seluruh
Indonesia, dulu sangat terbatas
melahirkan pemuda yang berintelegtual Namun kini Indonesia tiap tahunnya selalu
melahirkan ribuan sarjana, anak-anak
bangsa yang berintelegtual serta berpendidikan, ditangan merekalah harapan umat
kedepan, harapan kita semua ada di pundak pemuda, kurang lebih begitu ucap buya
hamka untuk pemuda.
Kesimpulan
Pemuda sebangai pewaris yang sah
harus mempersiapkan diri sematang mungkin sebelum estafet itu berada ditangan nya,
Pemuda Patriotisme itu adalah pemuda yang Belajar sebanyak mungkin, raih
prestasi setinggi mungkin dan Pemuda Nasionalisme adalah pemuda yang tau betul
dengan perjuangan para pahlawan bangsa, pemuda yang paham dengan tanggung jawab
terhadap Umat, bangsa dan Negara, Pemuda
seharus mempunyai rasa memiliki Self of belonging dengan adanya rasa
memiliki tersebut, anak muda bangsa merasa ikut bertanggung
jawab dengan kekayaan alam negeri sendiri, yang seharusnya mampu
mensejahterakan rakyat bukan menjadi keuntungan bagi Negara lain.
Kita dorong tumbuhnya pemimpin-pemimpin visioner
ditengah-tengah kita, yang mampu memberikan semangat bagi perjuangan bangsa,
yang memperjelas arah perjalanan bangsa secara nyata. Kita butuh pemuda yang
mampu membangkitkan roh hidup bersama, yaitu roh semangat kebangsaan dalam
konteks baru, dalam konteks tatanan masyarakat yang kini tumbuh secara dinamis.
Tidak bisa tidak jika Negeri ini dipimpin oleh manusia-manusia ( oknum-oknum ) yang
tidak bertanggung jawab, yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri, kepentingan
kelompok, kalau seperti itu adanya maka Negeri ini bangaikan Negeri diujung tanduk, tinggal menunggu
kehanjuran luluh lantak berantakan.
Selamat berjuang sahabat-sahabat penerus perjuangan bangsa, muda-mudahan
cita-cita kemerdekaan terjawab dan terimplementasi sepenuhnya ditangan kita, Salam semangat muda Untuk INDONESIA. Allah
Huakbar.
sabung ayam live terbesar & terpercaya indonesia!
BalasHapusBonus Deposit Pertama 10% / Cashback 5% - 10%
Minimal Deposit IDR 50.000,- Raih Kemenangan Anda Sekarang Juga
Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www.bolavita.ltd
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
WA: +628122222995