Oleh: Idel Eprianto
Penulis adalah Dosen STIA Kabupaten Kerinci dan Mahasiswa Program Doktoral di Universitas Bengkulu.
Gong
politik telah berbunyi, pesta demokrasi akan segera di laksanakan berbagai
daerah di Indonesia, pesta tersebut dikemas dalam bentuk pilkada. Pilkada adalah bagian dari Pemilu, Pemilu disebut juga
“political market” artinya bahwa pemilihan umum adalah pasar politik tempat
individu/masyarakat berinteraksi untuk melakukan kontrak sosial (perjanjian
masyarakat) antara pesrta pemilihan umum (partai politik) dengan pemilih
(rakyat) yang memiliki hak pilih. Pilkada serentak dilaksanakan oleh sebuah
lembaga independen yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan kemudian dalam pilkada
tersebut diawasi oleh lembaga yang bertugas mengawasi pilkada tersebut yakni
Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU).
Kabupaten
Kerinci merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jambi yang memiliki
keanekaragaman budaya dan bahasa yang membuat Kerinci berbeda dengan daerah-daerah
lainnya diprovinsi jambi. Memiliki status sebagai kabupaten yang majemuk, hal
ini ditandai dengan berbagai macam bahasa yang digunakan masyarakat dalam
kesehariannya, bahkan setiap desa memliki bahasa yang berebeda-beda. Tentunya
ini menjadi poin tersendiri dalam hal kebudayaan di kabupaten Kerinci.
Kekayaan
kebudayaan yang ada di kabupaten Kerinci menjadi bumerang tersendiri bagi Kerinci,
hal ini dikarenakan kabupaten Kerinci sangat rentan terjadi konflik di setiap
daerahnya, karena rasa primordialnya di masing-masing desa masih tinggi,
sehingga ini yang menyebabkan konflik antar desa sangat mudah terjadi.
sumber-sumber konflik bahkan berawal dari hal yang kecil.
Tahun
2018 merupakan
tahun pesta demokrasi pilkada serentak yang dalam hal ini kabupaten Kerinci
akan ikut serta dalam kompetisi yang akan
memperebutkan kursi orang
nomor satu di
kabupaten Kerinci. Yang namanya kompetisi tentunya strategi-strategi para bakal
calon bupati dan wakil bupati akan dilakukan dalam bentuk apapun.
Akhir-akhir
ini menjelang pilkada
serentak di kabupaten
Kerinci, masing-masing kandidat mulai menyiapkan amunisi yang akan digunakan dalam
pilada serentak tahun ini. Dari sinilah mulai awal kisah isu Kerinci hilir, Kerinci
mudik dan Kerinci tengah di boomingkan. Strategi seperti ini sangat sensitif
sekali jika terus dirawat dan dikembangkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab
ini.
Kita
tahu, bahwa Kerinci rentan sekali terjdi konflik saat pilkada dilaksanakan, hal
yang senada juga diungkapkan oleh Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) yang merilis
Indeks Kerawanan Pemilu (pilkada 2018) kabupaten/kota yang menempatkan Kerinci pada urutan ke 9 dari 10
daerah kabupaten/kota yang rawan terjadinya konflik. Dengan demikian apalagi isu politik
identitas ini kemudian di kembangkan, maka rawan sekali terjadi konflik, ini
yang kita takutkan.
Masyarakat
Kerinci terkenal akan fanatisme terhadap daerahnya, ketika hal seperti ini
“politik identitas” di suguhkan maka jangan heran jika nanti apa yang
ditakutkan bawaslu akan benar-benar terjadi di Kerinci, karena kita tahu bahwa
masing-masing kandidat memiliki
massa yang fanatik. Pengelompokan seperti ini tentunya akan menjadi sebuah
masalah besar bagi pihak penyelenggara,
malah yang kita takutkan ialah terjadinya kericuhan pasca
pilkada mengingat fanatisme masyarakat yang begitu
tinggi.
Masih segar diingatan kita tentang seringnya muncul bentrok antar pendukung
pasca pilkada di Kerinci.
kejadian semacam ini yang kemudian harus disterilkan.
Berbagai
macam bentuk konflik yang sudah terjadi sebelum pilkada dilaksanakan pada tahun
ini, misalkanlah saling sindir-menyindir atau bahasa ilmiahnya black campaign yang dilontarkan oleh
masing-masing timses bakal calon, namun konflik ini masih bisa di netralisir
dengan baik. Lain halnya dengan isu identitas yang begitu sensitif ini pecah,
maka konflik besar akan terjadi dan tidak dapat dihindari, apalagi baru-baru
ini pernah terjadi konflik antar warga Tamiai (Kerinci Hilir) dengan warga
peladang yang notabene dari Kerinci bagian tengah. Sedikit dipoles saja isu ini
oleh salah satu oknum maka konflik yang kita takutkan akan pecah kembali.
Pada
hakekatnya, isu politik identitas ini di bumingkan bilamana dari ketiga bakal
calon bupati dan wakil bupati berasal dari masing-masing daerah yang diiuskan,
itulah mengapa isu ini terus dirawat bahkan sengaja di lontarkan sebagai
strategi untuk mengagitasi masing-masing wilayah di Kerinci.
Terlepas
dari sebuah patologi pilkada Kerinci yang seperti ini, ini sebenarnya ini menjadi “pekerjaan rumah” kita bersama, bukan
hanya pemerintah namun masyarakat
juga harus cerdas dan dewasa dalam menyikapi politik. Kita tidak ingin pilkada
tahun ini akan sama dengan pilkada sebelum-sebelumnya yang selalu meninggalkan
serpihan sejarah konflik pasca pilkada.
Dengan
demikian untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan dewasa dalam berpolitik
dengan tujua akhir akan membentuk masyarakat yang rasional, maka sosialisasi-sosialisasi
kepada masyarakat harus terus di rawat dan dilakukan secara masif di wilayah
kabupaten Kerinci.
Sosialisasi
yang dilakukan harus secara rutin dilaksanakan di setiap daearah, bahkan tidak
mungkin pemerintah atau lembaga lainnya dibentuk semacam satgas yang secara
khusus mengawal dan menetralisir isu-isu yang sensitif terhadap pilkada.
Jika
hal ini benar-benar dilakukan secara kolektif, baik itu pemerintah maupun
masyarkat maka pilkada serntak di kabupaten kerinc akan berjalan dengan baik
dan lancar serta damai sehingga apa yang kita cita-citakan akan terwujud dengan
masyarakat yang mengedepankan asas rasionalitas dan menolak politik identitas.
Billiards telah menyedot perhatian banyak orang belum lama ini. Game ini terbilang unik dan seru untuk dimainkan. Game keren ini dapat dimainkan melalui mobile dan PC.
BalasHapusBerikut Tips Main Agar Menang Terus
▶ Menghindari pukulan dari arah tengah
▶ Bidik dua bola
▶ Menggunakan kekuatan yang pas
▶ Berlatih
Promo Bonus menarik dari BOLAVITA :
> BONUS NEW MEMBER 10%
> BONUS SETIAP HARI 5%
> BONUS REFERRAL 10%
> BONUS ROLLINGAN 0.5%
KLIK DISINI UNTUK MENDAFTAR BOLAVITA
Transaksi bisa dilakukan melalui :
=> PULSA ( XL & TELKOMSEL )
=> E-wallet (OVO, LINK AJA, GO-PAY, JENIUS dan DANA)
=> Bank (BCA, BRI, BNI, MANDIRI, CIMB NIAGA dan DANAMON)
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami via livechat ataupun :
✔ WA / TELEGRAM : +62812-2222-995
✔ INSTAGRAM : @bola.vita
✔ FACEBOOK : @bolavita.ofc